Posts

Showing posts from May, 2013

no title

Sendiri.  Merasa terasing ditengah keramaian, gaduh musik akustik tak cukup menghibur. Sesekali melihat ke gerbang. Menanti.  Adakah dia datang malam ini, atau kembali mengingkari janji?

#elpk Lembar 3

M enjaga kehormatan orang lain dengan menutup aibnya, itu mencerminkan kemuliaan diri kita. Jadi yah buat siapa yg suka ngomongin aib orang lain, apa bs dikatakan mulia?  Teruslah membuatku cemburu, agar aku tak berhenti dan selalu berusaha untuk mendapatkan perhatian-Mu.. Ya Rabb..  Ingatlah titah yg tersirat di azzalzalah, bahwa apapun kebaikan yg kita lakukan akan dibalas, walau hanya seberat zarrah :)  Kebanyakan kita terlalu PD dengan usia hidup, lupa kalau usia itu punya batas. Padahal besok belum tentu milik kita.  Setelah semuanya terbongkar, kematian itu terasa semakin dekat bagiku. Jika keberpihakan itu ada disini, berharap semoga tak ada rasa tamak setitik pun dihati & diri ini. Aamiin

#elpk Lembar 2

Pelajaran hari ini: jangan jatuhkan harga diri sampai memunculkan presepsi negatif orang lain, hanya karena tidak bisa menata sikap. Kembali mengevaluasi diri atas setiap kejadian. Tingkatkan budaya membaca dan ekspresikan dirimu dg tulisan. Sesakit-sakitnya tupai jatuh, dia akan melompat lagi. Tidak semua keinginan harus dipenuhi, kita punya waktu yg sudah punya porsi masing-masing. Pada akhirnya, siapa mengerti siapa? Kamu keras, saya keras. Saya tegas, kamu tegas. Konflik? itu biasa :)  Yang penting saya dan kamu bisa sama-sama mendinginkan kepala juga hati, dengan keyakinan "besok pasti baikan lagi" :) Dan yang pasti, baikannya bukan karena sogokan, apalagi nasikuning. Itu tak sejati namanya. Intinya, kita harus bisa berjiwa besar pada tiap keadaan, tiap konflik. Yang egois, yang gak mau kalah.  Sudah. Lebur. Yuk mari kita gunakan salah 1 dari 4 kata ajaib. MAAF. Pasti luluh :) Bagi org lain, kehadiran kita disisinya, dalam duka & k

#elpk Lembar 1

Objek apapun yang kita tangkap, tentu pny makna & memori tersendiri untuk dikenang. Karena ceritanya unik, saya yakin, semua akan menjadi indah. Pada akhirnya, keputusan terbaik kita yang akan memberikan hasil yang berkualitas Tidak perlu tanya, 'apa maksud dari semua ini?'. Nikmati saja sist, tak usah ngeluh, bukankah mengeluh itu melelahkan? *senyun simetris* Presepsi yang terlambat itu bisa jadi jalan. Anggap saja ini reinkarnasi hati yang dulu pernah mati. Bicara soal Indonesia, bicara tentang kita. Antara siapa & siapa, dan untuk apa. Memejamkan mata dg sejuta impian yg tdk akan ikut larut dalam mimpi. Smg bsk msh diberi kesempatan utk merajut impian2 itu jadi nyata. Membahas teritorial negeri ini gak akan ada habisnya kecuali telah lahir sebuah keputusan baru yang bisa 'memerdekakan warganya'. Saat melucumu tak lucu. Jangankan tertawa, senyum mereka pun tak kau dapat. Menikmati teh melati untuk menetralkan suasana tidak enak yang

Namanya Ruby

Image
16 Mei 2013... Saat serius menyimak apa yang dijelaskan sang tutor tentang motivasi menulis, perhatianku sesekali beralih ke seorang anak kecil. Anak ini belum lama akrab denganku. Sudah sering saya mengikuti beberapa acara di rumahnya yang di satu ruangnya ada perpustakaan mini ataupun hanya datang sekedar untuk baca buku, tapi saat itu kami hanya saling melirik. Itu dulu :) Namanya Ruby. Setahu saya, ruby itu nama salah satu batu permata berwarna merah, cantik dan elegan. Ruby yang ini juga cantik. Seperti merah, dia pun berani. Berani berkenalan dan mengajakku bermain :) Malam itu, di kelas palu menulis, saya yang sedang asyik menyimak materi, tiba-tiba Ruby menghampiri dan meminta buku kecil juga pulpen yang saya pakai. Saya hanya tersenyum dan sedikit mengacuhkannya, "Saya mau menulis," katanya kepadaku. "Oo, Ruby pakai buku yang ini saja ya," saya menawarkan satu bukuku yang lain dan dia pun setuju. "Tapi jangan lihat saya menulis," tamba

Belajar dari Koloni Semut

Kita sering dihadapkan pada dua pilihan atau lebih. Sehingga kita harus menentukan pilihan yang benar. Para psikolog menegaskan bahwa aktifitas mengambil keputusan itu tidak bisa dilakukan secara spontan, melainkan harus didahului berbagai interaksi dan informasi yang ada dalam otak kita. Karenanya, semakin kita bisa berinvestasi waktu kita dengan amal yang lebih baik, maka otak kita akan lebih tertata. Dan akibatnya, keputusan yang kita ambil lebih dekat pada yang benar. Dunia semut merupakan contoh terbaik dalam soal menajemen waktu. Seekior semut tidak sedetikpun melewati waktu tanpa kerja yang berguna. Ia bekerjasama dengan semut lain dalam kelompoknya, menginvestasikan waktu dengan cara mengagumkan. Bahkan melakukan kerja-kerja yang bisa jadi tidak mampu dilakukan oleh manusia. Para ilmuwan mennganggap semut memiliki cara unik dalam mengelola waktunya. Apakah kita bisa mengambil pelajaran dari makhluk Allah yang kecil ini?

Cerita Siang Kami

Siang ini, seperti biasa sebelum pulang ke rumah saya menunggu Nisa di sekolah untuk belajar mengaji. Saya dan Nisa tidak ada bedanya, kami masih sama-sama belajar. Nisa belajar membaca al Qur’an sementara saya belajar untuk bersabar mendengarkan Nisa mengaji dan mengoreksi bacaannya jika keliru. Saat kami berdua sedang akan memulai, tiba-tiba Kiya dan Ayu ikut duduk di sebelah Nisa. Rupanya mereka juga ingin mendengar bacaan Qur’an Nisa. Duduklah kami berempat di ruang terbuka depan kelas.   Selalu terjadi perdebatan antara saya dan Nisa sebelum memulai membaca Qur’an. Ini soal berapa banyak halaman yang akan dia baca. Nisa adalah anak yang cerdas dan kritis. Saya selalu keliru mengucapkan kata lembar dan halaman, dan siang itu saya menyebut dua lembar. Sontak Nisa menimpali, “Bu guru lisa, kalau 2 lembar itu berarti saya harus baca 4 halaman???”. Dalam hati, “tuh kan salah lagi, hehehe”.  Saat saya memintanya untuk