Meja dan Diskusi
Saya
selalu tertarik kalau diajak ngobrol soal buku, keluarga, kota, sosial,
edukasi, gaya, pemuda, enterpreneurship, psikologi anak, dan perubahan. Oiy,
satu lagi, budaya. (meskipun semuanya tidak saya kuasai secara keseluruhan)
*senyum*. Semua saling bersinergy. Kenapa bersinergi? Karena yang saya sebutkan
tadi adalah hal-hal yang bersinggungan langsung dengan kehidupan manusia.
Manusialah yang mensinergikan semuanya. Apalagi kalau diskusi seperti ini sama
teman-teman yang visioner. Nyambung, sejalan, dan pasti “menjadi”. Sudah
terbukti!
Tidak sekadar
diskusi, diskusi-diskusi itu dilakukan untuk merancang dan mendapatkan hasil.
Paling tidak, ada pengaruh positif secara individual setelah berdiskusi. Lebih
keren lagi kalau memang tujuan diskusinya adalah untuk perubahan sesuatu. Kota
misalnya. Atau diskusi tentang aksi sosial, atau apa saja asal positif. Untuk
perubahan.
Tapi kebanyakan
kita menjadi penonton, bukan pelaku perubahan. Padahal jelas-jelas perubahan
itu dibawa oleh para pemuda. Indonesia merdeka
tidak semata-mata karena proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno tapi
kemerdekaan ini tidak luput dari peran para pemuda yang mendesak Soekarno dan
Hatta untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanpa harus menunggu
waktu yang ditentukan oleh Jepang. Sekali lagi, ada peran pemuda ketika
Indonesia merdeka. Itu pemuda dizaman dulu. Kita sekarang gimana?
#TemuKita, Kopdar Kedua
Meja.
Apa yang ada dibenakmu tentang meja?
Bagi saya, meja adalah tempat #temukita yang baik.
Tempat diskusi.
Tempat menemukan solusi.
Meja yang mengakrabkan kita.
Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kita duduk disatu meja bersama teman kita, diskusi tentang perubahan, tentang budaya, atau tentang usaha?
Kemarin? Sebulan kemarin? Atau ada yang sudah lama tidak melakukan hal-hal seperti itu karena sibuk dengan tugas kampus atau pekerjaan kantor?
Apa yang ada dibenakmu tentang meja?
Bagi saya, meja adalah tempat #temukita yang baik.
Tempat diskusi.
Tempat menemukan solusi.
Meja yang mengakrabkan kita.
Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kita duduk disatu meja bersama teman kita, diskusi tentang perubahan, tentang budaya, atau tentang usaha?
Kemarin? Sebulan kemarin? Atau ada yang sudah lama tidak melakukan hal-hal seperti itu karena sibuk dengan tugas kampus atau pekerjaan kantor?
Ngomongin soal
meja, diskusi, dan perubahan. Saya jadi ingat pertemuan singkat bareng
teman-teman Ayo Sedekah Palu (salah satu komunitas sosial lokal Palu) dengan blogger yang
waktu itu baru kami kenal, namanya Budi. Ini gara-garanya diantara kami
(anak-anak ASP) tidak ada yang bisa nge-garap
tampilan blog ASP (malu ah :D) sementara blognya sudah ada dan butuh polesan
biar kelihatan oke. Di kafe itu, Saya, Dardi, Aziz dan Budi ngobrol semeja.
Sementara dua teman kami memilih meja lain. Diskusi pun berjalan serius, sambil
sesekali menikmati espresso coffee pilihanku [no other choice]. Kemudian.
Selesai dan bubar. #temukita hanya kurang lebih 2 jam. Singkat bukan? Tapi
jangan salah, ada perubahan drastis setelah #temukita malam itu, saya jadi
lebih sering nangkring di depan komputer, dari yang biasanya 1-2 jam perhari
berubah jadi hampir 12 jam perhari (hahaha becanda :p). Dari tutorial singkat
yang kami terima, kami jadi ‘sedikit’ paham bagaimana cara men-design layout blog dan bagaimana etika menggunakan blog.
Nah! Ada 'tambahan ilmu baru' lagi tentang blog, yang tadinya
kami tidak tahu menjadi tahu, itu juga perubahan bukan? *senyum*
Belum lama ini juga
saya bertemu dengan salah satu teman jauh, Ragwan. Menurut saya, dia perempuan
pembaharu. Kenalnya juga di dunia maya tahun 2011. Anak asli Palu, kurang lebih
4 tahun terakhir ini menetap di Malang karena kuliah disalah satu universitas
disana. Lagi-lagi, meja tempat kami bertemu. Yah, seperti kopdar pertama, kami
tidak sekadar bertemu dan diskusi. Selalu ada misi. Kali ini kami meetup di
Perpustakaan Mini Nemu Buku (PMNB). Usai meletakkan buku-buku sumbangannya,
kami duduk dan mulai melanjutkan diskusi dari SMS beberapa hari lalu.
Parenting, SDM, waktu, seminar, edukasi, TOT, Palu, teman, kendala, isu,
psikologi, adalah kosakata yang menghiasi obrolan tentang sebuah proyek.
Proyek ini bukan tanpa kendala. Justru kendala
terbesar kami adalah kurangnya SDM. Kadang-kadang saya bingung, kok orang-orang
susah diajak untuk hal-hal kayak begini. Anak muda terutama. Ada sih tapi
sedikit. Minoritas.
Ternyata menemukan
orang minoritas itu gak gampang. Yah, no problem, otak saya & Ragwan
frekuensinya nyaris sama. Dipikiran kami, tidak mungkin itu bisa jadi
mungkin. Tidak gampang bukan berarti tidak bisa kan?? Ini hanya soal waktu dan
ikhtiar. Asal yakin, kedepannya project ini akan terealisasi dan sustainable.
Campaign!
Apa yang kami
lakukan ya untuk perubahan. Apalagi kondisi kota Palu belakangan kurang
kondusif, gak etis ah. Malam minggu selalu jadi pemicu konflik para pemuda.
Saya pikir anak-anak kreatif Palu itu hanya yang ada di Palu Creative Fest'
kemarin. Ternyata diluaran sana ada sebagian anak muda yang kreatifnya
melenceng. Belum jelas apa motif mereka melakukan kekerasan.
Saya tidak
sedang menjelek-jelekkan kota Palu. Malah sebaliknya, sudah saatnya kita
berubah. T_T
Masa iya kita lewat sama kota-kota lain.
Langkah terkecil saya untuk perubahan adalah KAMPANYE!
Saya tau apa yang ada di kepala kalian ketika membaca kata 'KAMPANYE'
Kampanye disini tidak ada hubungannya dengan Pemilu, Politik, atau Legislatif. Bukan itu.
Buat yang sudah jadi orang tua, atau mungkin ada yang belum merit…
Gak ada salahnya dong ikut kampanyekan ini ke semua teman-teman kamu
sila klik ini Ayo Pahami Anak Kita :)
Masa iya kita lewat sama kota-kota lain.
Langkah terkecil saya untuk perubahan adalah KAMPANYE!
Saya tau apa yang ada di kepala kalian ketika membaca kata 'KAMPANYE'
Kampanye disini tidak ada hubungannya dengan Pemilu, Politik, atau Legislatif. Bukan itu.
Buat yang sudah jadi orang tua, atau mungkin ada yang belum merit…
Gak ada salahnya dong ikut kampanyekan ini ke semua teman-teman kamu
sila klik ini Ayo Pahami Anak Kita :)
TERIMAKASIH :)
Comments
salam kenal...
@UdinKetug
http://udinketug.blogspot.com/
ty.
btw, sy ngerasa produktif kalo lagi "duduk se-meja" :D