TERNYATA, jadi muslim itu harus...
Ada kecenderungan
bahwa orang-orang baik kurang banyak yang turun ke sektor publik. Sudah
semestinya orang-orang yang saleh yang hatinya bening yang punya struktur
kepribadian yang solid, merambah ke dunia bisnis, juga ke bank-bank, ke
proyek, ke legislatif, ke eksekutif, ke semua tempat. Jangan ada satu pun
tempat yang tidak tersentuh dakwah. Sudah semestinya sebagai muslim punya
visi jauh ke depan, punya wawasan yg lebih luas dari pada apa yang ada
disekelilingnya. Jangan malah ketakutan dan bersembunyi dibalik
tembok-tembok masjid. Masjid itu basis, tempat bermula. Bukan tempat melarikan
diri dari urusan dunia. DAN HARUS SEGERA, HARUS CEPAT,, KARENA KITA
DIBURU WAKTU....!!! (dari novel dilatasi memori)
Ngomongin Dilatasi Memori saya juga teringat percakapan kecil suami istri didalam novel itu yang punya impian bisa membangun perumahan di sebuah lokasi gersang dan jika malam lokasi itu ramai maksiat (suami istri ini lulusan teknik arsitektur) tapi mereka tidak punya dana sama sekali untuk mewujudkannya.Yang saya cerna dari tulisan ini, impian mereka tidak hanya sekedar mengejar profit tapi ingin merubah image tempat yang tadinya ramai maksiat menjadi lokasi hunian islami tapi belum punya cukup dana untuk itu semua. Walau hanya novel, ceritanya fiktif, setidaknya catatan itu memberikan peringatan keras ke saya secara pribadi (*mungkin juga teman-teman muslim pada umumnya), bahwa untuk menjadi seorang muslim sudah seharusnya kita berlimpah (baca: berharta) sehingga visi agent of change tadi bisa terealisasi tanpa harus ada kendala.
Berusaha untuk tidak papah adalah bentuk ikhtiar yang sudah seharusnya setiap muslim memperjuangkan itu, karena Allah tidak pernah menyia-nyiakan hamba-Nya yang berusaha. Kalau toh tidak sesuai dengan yang kita harapkan, jangan tiba-tiba menjudge bahwa Allah tidak mengabulkan harapan kita. Mungkin kitanya yang belum adil, mungkin ibadah kita masih ada yang bolong, mungkin ikhtiar kita masih kurang ikhlas, mungkin masih suka ngeluh. dan mungkin masih ada mungkin-mungkin yang lain...
"Sundukuna jubuyuna.
dana sebaiknya dari kantong kita sendiri. lebih aman dan terjamin. juga
agar tidak ada intervensi dari pihak lain"
Comments