Manajemen Memahami

Konotasi dari sebuah gradasi persahabatan adalah 'salah paham dan tidak saling mengerti'. Hal itu wajar terjadi disetiap hubungan. Salah paham akan menimbulkan ketidakcocokan antara orang-orang yang berkawan. Tapi sebelum dianggap wajar, coba kita perhatikan baik-baik. Apa penyebabnya? Ketidakcocokan itu jangan dibiarkan terlalu lama karena hal itu hanya akan membuat hubungan pertemanan akan semakin riskan. Sebaiknya, selisih paham harus segera dibenahi oleh masing-masing pihak. Sebab hidup tidak akan tenang selama kita ada dikondisi seperti itu.
Nah berikut ini, ada beberapa tips buat kamu-kamu yang mungkin sedang mencari-cari cara bagaimana memperbaiki hububungan yang lagi gak stabil... cekidot :)


Salah 'Paham' dan tidak saling mengerti

"Astaghfirullah, Saya telah salah paham", dalam hati terbesit. Ya, saya pernah mengalaminya. Butuh waktu yang tidak sebentar dan usaha yang ekstra untuk memperbaiki itu. Yang paling ekstrim, sampai harus bercucuran air mata. Hehehe... Langkah pertama memperbaiki hubungan adalah sadari kesalahan dan perbaiki diri. Jangan sekali-kali menyalahkan orang lain. Hal itu hanya akan membuat hubungan pertemanan semakin panas. Kita juga tidak perlu sungkan untuk meminta maaf lebih dulu, dan jangan pernah merasa benar, meskipun kita benar. Lakukan saja. Yang perlu kita perhatikan adalah cara kita berkomunikasi. Gunakanlah bahasa-bahasa yang baik. Jika kita tidak mampu melakukannya sendiri, sebaiknya gunakan jasa orang ketiga. Mintalah tolong kepada teman yang kita anggap bisa membantu masalah kita. Ceritakan semua ke teman tersebut dan pastikan dia adalah orang yang pandai menjaga mulut dan sikapnya alias amanah.

Tapi, pada kenyataannya tidak semua orang bisa melakukan hal itu. Ada ego yang menahan diri, bahkan mungkin ego itu terlalu keras. Yang seperti ini memang susah, saya pun pernah menghadapi orang seperti ini. Seandainya saat itu saya juga keras, entah apa yang akan terjadi. Fatal pasti. Sebenarnya ini bisa diminimalisir, itulah sebabnya kita perlu belajar bagaimana memahami orang lain. Manajemen tentang memahami disini bukan berarti segala sesuatunya harus kita ikuti sekalipun hal itu tidak kita sukai. Bukan itu. Dengan belajar memahami karakter dan bahasa kawan kita, itu akan membuat proses untuk saling mengerti semakin terbentuk. Sebaliknya, saya pernah mengalaminya langsung, saya yang egois, kawan saya yang melunak dan itu sering terjadi. Anehnya, kecacatan dalam berkawan kami cepat terobati, entah dia atau saya yang egois. Garis bawahi ini, tidak bisa dielakkan, konflik demi konflik akan terus ada meski hanya karena persolan sepele. 

Intinya, ketika teman kita sedang emosi, kita lah yang bersikap netral dan melunak, jangan ikut-ikutan emosi. Gak kebayang deh kalau sama-sama emosi --'. Begitu pun sebaliknya. Itu yang saya maksud dengan manajemen memahami. Ada paket sabar didalamnya.

apa catatan ini seperti menghardik? semoga tidak ya :D...Sekian dulu tentang manajemen memahami :)

Comments

Popular posts from this blog

Memperbaiki Rasa

Meja dan Diskusi

Namanya Ruby