Kapasitas Diri [muslimah] - 1


Sadar dengan kapasitas yang aku miliki saat ini, sungguh masih belum ada apa-apanya dibanding mereka, para perempuan muslimah yang sholihah yang taat pada Allah dan Rasul-Nya , perempuan yang berbakti pada orang tuanya, perempuan yang nurut pada suaminya, perempuan yang sukses menjadi ibu bagi anak-anaknya. Perempuan mana yang tidak ingin seperti mereka. Sampai menginjak usia 22 tahun ini, aku selalu berusaha untuk meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang muslimah. Muslimah itu identitas. Menutup aurat itu harga matinya. Lihat, para perempuan-perempuan beriman, cerdas dan berani di zaman Rasulullah, bukan hanya nama yang dikenal tapi kiprah mereka dizamannya, dikenang bahkan dijadikan pelajaran di zaman ini. Apakah kita mengambil pelajaran?
Apa Arti sholihah itu? Menurut kamu? Coba kita baca di QS. An Nisa ayat 34:

Maka wanita yang sholihah adalah yang taat, lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah menjaga mereka.

Sudah jelas kan apa artinya sholihah? Allah swt sangat memuliakan kita (perempuan). Nah, kita sendiri ke Allah swt bagaimana? Cukup baikkah kita menghambakan diri kepada-Nya? Temans, ada banyak hal yang aku sesali, belum cukup baik ibadahku, Allah sudah begitu banyak memberikan karunia kepadaku. Bagaimana denganmu saudariku? Jika tiba saatnya tubuh ini kaku tak bernyawa, aku ingin meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang-orang yang aku tinggalkan, setidaknya aku pergi dengan membekali maaf dari orang-orang yang mungkin pernah aku sakiti sengaja ataupun tidak.  
Disisa usiaku, aku punya banyak impian, harapan dan keinginan-keinginan kecil. Banyak sekali. Tidak hanya untuk diri, untuk orang tua, tapi juga untuk kota ini yang siapa tahu bisa membuat bangsaku menjadi baik. Bicara soal bangsa, mungkin terlihat agak aneh yah seorang perempuan, tinggal di daerah, dengan umur yang belum nyampe seperempat abad udah ngomongin bangsa. Apa ini ada hubungannya dengan politik? Sama sekali tidak, meskipun banyak kenalan bahkan teman yang duduk di kursi dewan. Aku lebih tertarik dunia sosial atau kemanusiaan daripada politik. Dari situ juga kita bisa merubah bangsa. Heheheh lagi-lagi bangsa. Oke next...

Disaat orang-orang sibuk menggaungkan resolusi mereka di jejaring sosial sejak akhir tahun kemarin sampai memasuki tahun 2013, aku malah sibuk membaca semua postingan-postingan tentang resolusi mereka. Semuanya bagus. Banyak kok orang-orang Indonesia yang visioner. Tapi ada satu postingan dari seorang Trainer terkenal di salah satu postingannya di Twitter, kurang lebih begini, “Resolusi itu jangan hanya jadi tulisan, Anda harus bergerak setelah menuliskan semua resolusi Anda”. Tertohok bukan? Aku merasa beruntung karena saat membaca twit itu aku belum menuliskan resolusiku. Jangankan menulis, membayangkan saja belum (itu beberapa minggu lalu, sekarang bejibun euy)  Hehehe...


Untuk Diri Kita?

Bicara resolusi berarti kita bicara masa depan. Semua orang ingin masa depannya semakin baik seiring dengan perkembangan ibadahnya (bagi saya). Kalau dipreteli satu per satu, sangat banyak. Sholat misalnya, sholat yang tidak sekedar sholat, harus awal waktu, sholat qabliyah ba’diyahnya jalan, dhuhanya, qiyamullailnya, apapun caranya itu harus continue. Gak perlu banyak raka’at, asal continue itu udah syukur banget, *apalagi kalau rakaatnya banyak yah :D

Menjaga silaturahim, ini juga penting. Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa yang suka dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahim. (HR. At Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad). Siapa coba yang tidak mau rezekinya dibanyakin? Semua orang pasti mau, itu manusiawi. Banyak cara untuk menjalin silaturahim, menjalin tidak sekadar menjalin, silaturahim juga harus dijaga. Terhadap orang lama ataupun orang baru. Pertanyaannya, setahun kemarin, ada berapa orang baru yang kita kenal? Siapa-siapa aja teman lama yang kita kunjungin? Kalau saya, Januari sampai Desember tahun kemarin kurang lebih punya 7 orang kenalan baru (dikit itu mah). Untuk kunjungin kawan lama paling jauh yah di propinsi tetangga. Kalau kamu? 

Nah, berbagi atau sedekah juga gak kalah pentingnya sama 2 point diatas. Sudahkah kita berbagi hari ini? :) 

-to be continue-

Comments

Popular posts from this blog

Memperbaiki Rasa

Meja dan Diskusi

Namanya Ruby