tentang benci

"sedih ini berasal dari mana?"
"atas dasar apa air mata ini mengalir?"
"Apa aku harus minta maaf? sedang rasa benci sudah terlanjur tertuju ke diri ini. Salah saya apa?" seorang perempuan terus bertanya-tanya dalam hati...
"lebih baik membaca daripada menangis. kalau membaca terus, kapan tidurnya? tapi kalau mau tidur yang ada malah nangis-nangis," katanya ditengah malam.
"Harusnya kamar baru ini bisa jadi tempat penenang yang baik, tapi sepertinya bukan untuk saat ini. Mungkin nanti!" sambil dengar lagu milik Andien, berharap esok gemilang seperti yang ada dilirik lagu ini.

ingatkah dengan kalimat ini?

"bisa jadi sesuatu yang kita benci itu baik bagi kita, pun sebaliknya, yang terlalu kita cintai, belum tentu baik bagi kita"

manusiawi, jika kita dibenci kemudian menangis, lantas mengoreksi diri seraya memohon ampun pada Tuhan. Mungkin ada yang salah dengan diri ini.
ingat, ketika kebencian tertuju pada kita. jangan pernah tanyakan 'kenapa kita dibenci'. tapi koreksi dulu diri kita, mungkin salah itu ada di kita.
kalau memang bukan kita yang salah, tidak ada salahnya memberi maaf. toh memberi itu adalah sesuatu yang mulia.
Sekali lagi, jangan biarkan hubungan baik merenggang hanya karena kata-kata yang terselip khilaf.
dan jangan biarkan kalimat "mulutmu harimaumu" itu malah menerkam diri kita sendiri. melukai kita. 

Ukhuwah itu amanah, jangan sampai air mata yang mengucur karena dibenci menjadi saksi atas renggangnya suatu hubungan di akhirat kelak. Allahu a'lam,
Seandainya masing2 kita paham makna tafahum karena Allah, maka setitik benci pun tak akan menodai hati kita, apapun sebabnya...
kalau toh benci timbul dihati, benci itu tidak akan bertahan lama jika orientasi kita menjalin ukhuwah adalah Allah,swt. Allah ghoyatunaa...
tidak perlu mencari-cari salahnya di mana, pada siapa.
yang terpenting adalah, persiapkan diri dan buka hati untuk saling memberi dan menerima maaf. 


Ya Allah…
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Karena itu ya Allah, kukuhkanlah ikatannya,
kekalkanlah cintanya. tunjukilah jalan-jalannya,
penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar,
lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan keindahan
bertawakkal kepadaMu,
nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu,
matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin.

Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.
(Do'a Rabithah)


-the end-

Comments

Popular posts from this blog

Memperbaiki Rasa

Meja dan Diskusi

Namanya Ruby