Namanya Ruby



16 Mei 2013...
Saat serius menyimak apa yang dijelaskan sang tutor tentang motivasi menulis, perhatianku sesekali beralih ke seorang anak kecil. Anak ini belum lama akrab denganku. Sudah sering saya mengikuti beberapa acara di rumahnya yang di satu ruangnya ada perpustakaan mini ataupun hanya datang sekedar untuk baca buku, tapi saat itu kami hanya saling melirik. Itu dulu :)
Namanya Ruby. Setahu saya, ruby itu nama salah satu batu permata berwarna merah, cantik dan elegan. Ruby yang ini juga cantik. Seperti merah, dia pun berani. Berani berkenalan dan mengajakku bermain :)
Malam itu, di kelas palu menulis, saya yang sedang asyik menyimak materi, tiba-tiba Ruby menghampiri dan meminta buku kecil juga pulpen yang saya pakai. Saya hanya tersenyum dan sedikit mengacuhkannya, "Saya mau menulis," katanya kepadaku. "Oo, Ruby pakai buku yang ini saja ya," saya menawarkan satu bukuku yang lain dan dia pun setuju. "Tapi jangan lihat saya menulis," tambahnya lagi. Saya mengangguk tanda setuju dan kembali menyimak materi. 
Ruby terlihat sangat serius saat sedang menulis, saya penasaran juga akhirnya. Ternyata, semua baris terisi penuh dengan tulisan huruf yang teracak. Dengan polosnya Ruby menyuruhku membaca tulisan itu. Sempat bingung, bagaimana cara membacanya. "Ruby pintar ya menulis. Hmm ini bacaannya apa ya? Coba tulis lagi disini." Saya kembali memintanya menirukan beberapa kata yang saya tulis. Saat buku belum terisi penuh dia mengembalikan buku dan kembali memintaku untuk membaca huruf-huruf yang teracak itu. Saya tersenyum, dan membaca yang bisa dibaca. Sambil mengacungkan jempol berkata, "Ruby hebat." :)
“Hal-hal terbaik yang dapat anda berikan kepada anak-anak selain tingkah laku yang baik adalah kenangan yang indah.” (pepatah)

Comments

Popular posts from this blog

Memperbaiki Rasa

Meja dan Diskusi